Bukan tanpa alasan saya bertahan dengan Lucid Lynx. Saya punya kenangan pribadi dengannya. Jadi pada waktu itu saya dan teman-teman mengadakan seminar dalam rangka menyambut rilisnya Lucid Lynx (release party). Kebetulan saya dipercaya sebagai ketua acara. Kebetulan waktu itu seminarnya mencakup lingkup nasional. Jadi banyak peserta yang datang dari luar kota. Nah selama perjalanan mempersiapkan acara itu ternyata banyak sekali halangannya. Yang paling berat tentu saja konflik di antara panitia. Sebagai ketua tentu saya bertanggung jawab menyatukan tim demi kelancaran acara. Intinya persiapan seminar waktu begitu emosional bagi saya. Singkat cerita akhirnya seminar berjalan lancar
Terus kenapa Ubuntu?. Simple saja. Saya suka sama filosofinya. Semangat Ubuntu adalah semangat berbagi. Kalau kalian mau tau artinya, Ubuntu itu artinya kurang lebih rasa kemanusiaan terhadap orang lain. Bersasal dari bahasa Afrika. Dari logonya saja sudah kelihatan, ada tiga orang yang saling bergandengan. Saya tidak tahu persis apa maksud logo tersebut, tapi menurut saya itu menggambarkan sebuah kebersamaan.
Jadi itulah sebenarnya saya menggunakan Ubuntu. Bukan karna fanatik atau semacamnya. Selain itu Ubuntu juga sangat mudah digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dulu sebenarnya saya sempat mencoba Slackware, tp karna kewalahan akhirnya saya nyerah. Lagipula saya hanya pengguna biasa, bukan hacker. Jadi alangkah lebih bijak kalau memilih distro yang lebih friendly untuk digunakan :)
nuhun infona sangat bermanfaat..., salam opensource..
ReplyDelete